Indonesia sebagai negara kepulauan
menyimpan kekayaan samudera yang luar biasa besar potensinya.
Hadirnya transportasi air dengan perangkat sarana
pelayaran dan perkapalan menjadi kebutuhan vital dalam
upaya menggali anugerah alam ini. Membidik satu sisi
yang paling tepat sesuai dengan kesiapan dan keahlian
sumber daya manusia saat itu, maka pada bulan Februari
1977 berdirilah PT. Jasa Marina Indah, atau lebih
dikenal dengan nama JMI, yang bergerak dalam teknologi
perkapalan, keterpaduan antara pembangunan kapal baru
maupun dok dan perbaikan kapal.
Peningkatan kapasitas pelayanan
terus dikembangkan selaras dengan meningkatnya tuntutan
kebutuhan pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan jasa
perawatan kapal dalam docking, repairing dan floating
repair, serta pembuatan kapal baru, maka pada tanggal
29 Desember 1982 mulai dioperasikanlah graving dock
atau dok gali di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Dua dasawarsa terlewati sudah,
JMI berkembang pesat sesuai dengan gerak laju pertumbuhan
perekonomian dan industri negeri ini. Untuk menanggapi
permintaan pasar maka dibangunlah galangan unit II
di Pelabuhan Tanjung Emas pada tahun 1993. Selain
memiliki kapasitas dan fasilitas lebih besar bila
dibandingkan dengan unit I, maka unit II ini pun hadir
lebih lengkap dan modern bila semuanya sudah lengkap
dibangun sesuai rencana induk. Kedua unit ini beroperasi
secara terpadu untuk melayani pelanggan dari perusahaan-perusahaan
swasta serta pemerintah, bahkan luar negeri termasuk
untuk ekspor kapal baru.
Perkembangan perusahaan selalu
seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan dan
perbaikan sistim manajemen mutu yang sesuai dengan
standar internasional seperti ISO untuk memastikan
bahwa mutu hasil kerja terjamin konsistensinya. Dengan
mengimplementasikan suatu standar internasional ini,
sudah selayaknya bila di penghujung tahun 1998 JMI
berhasil meraih sertifikat ISO 9002 / 94 dari badan
sertifikasi American Bureau of Shipping (ABS) Quality
Evaluations, Inc. dari Amerika sebagai wujud dari
komitmen perusahaan dalam memasuki era globalisasi.